Kuliner khas Bali memiliki keunikan tersendiri. Tapi budaya yang tumbuh dari akar yang sama pastinya membuat kesamaanya juga banyak kalau dibandingkan dengan kekayaan kuliner khas wilayah lain di tanah air. Apalagi daerah-daerah yang berdekatan seperti Jawa dan Lombok yang mengapit Bali masing-masing di sisi barat dan timur. Sambal merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari tradisi kuliner tanah air, sepertinya di semua daerah. Demikian juga dengan Bali, sambal merupakan bagian yang tidak bisa dipisakan dari kekayaan kuliner khas Bali.
Kalau sudah bicara sambal dalam tataran kuliner khas Bali, tidak bisa dibantah, sambal matah merupakan sambal khas Bali yang paling populer. Kunjungan wisata ke Bali tidak lengkap tanpa menikmati panorama sunset sambil memanjakan lidah dengan sajian aneka seafood bakar di Pantai Jimbaran. Ada puluhan bahkan mungkin lebih restoran dan warung yang menawarkan sajian seafood bakar di sepanjang tepian pasir putih Pantai Jimbaran. Bisa dipastikan ke pintu manapun anda masuk, menu apapun yang anda pilih, sambal matah khas Bali pasti tersedia sebagai pelengkap.
Tapi sebetulnya sambal matah tidak melenggang sendirian. Kekayaan kuliner khas Bali di sektor persambalan masih mempunyai sejumlah pemain lain. Berikut ada 2 sambal khas Bali lain yang tidak kalah mengundang selera dan karenanya harus dicoba saat berlibur ke Bali lagi.
Sambal Bongkot
Sesuai namanya, bahan utama dari sambal ini adalah “bongkot”. Tahu artinya bongkot? Dalam Bahasa Indonesia, bahan masakan yang satu ini kita kenal sebagai kecombrang. Kalau masih belum tahu juga, bisa lihat penjelasan mengenai apa itu kecombrang alias bongkot di situs Wikipedia. Keistimewaan dari kecombrang ini adalah wanginya yang khas dan sangat kuat hampir di semua bagian, batang, daun, bunga, bahkan buahnya. Untuk sambal bongkot khas Bali, yang diambil adalah bunganya.
Bunga kecombrang yang dipakai untuk membuat sambal bongkot khas Bali dipilih yang masih kuncup. Diiris kasar lalu dicampur dengan beberapa bumbu lain seperti garam, terasi, dan pastinya cabe, karena dalam khazanah kuliner Indonesia sambal memang harus pedas. Seperti sambal matah, kebanyakan sambal khas Bali memang tidak dihaluskan tetapi hanya diiris kasar kemudian “dibejek-bejek” sampai agak layu sehingga bumbunya meresap ke bahan utama. Kombinasi aroma yang sama-sama kuat antara bongkot dan terasi membuat sambal khas Bali yang satu ini sanggup membangkitkan selera.
Sambal Mbe
Meskipun namanya “mbe”, tidak ada hubungannya dengan kambing. Dalam Bahasa Bali, mbe artinya bawang merah. Jadi sambal mbe itu kurang lebih artinya sambal bawang.
Sesuai dengan namanya, bawang menjadi bahan utama sambal khas Bali yang rasanya cenderung manis ini, tentunya selain pedas. Menemani bawang merah, ditambahkan juga “suna” alias bawang putih. Kedua jenis bawang ini digoreng, ditambahi lagi cabe merah dan cabe rawit yang berwarna merah. Pakemnya tetap, sambal memang harus pedas. Selain rasa pedas, warna merah cabe menjadi aksen tersendiri yang membuat sambal ini lebih menggugah selera. Garam dan terasi pastinya tidak ketinggalan. Rasa manis biasanya datang dari bawangnya yang memang cenderung memiliki sedikit rasa manis. Ada juga yang memperkuat rasa manisnya dengan menambahkan sedikit gula.
Meskipun sama-sama sambal, karakter sambal mbe ini sangat berbeda. Sambal mbe cenderung lembut karena bahan utama yang berkarakter kuat, bawang, terasa sangat dominan terutama dari segi aroma dan rasa. Terasi hanya terasa keberadaannya sebagai pelengkap. Mungkin karena sambal mbe disajikan matang. Sementara sambal bongkot karakternya lebih “nendang”. Selain bongkot memang wanginya lebih kuat dari bawang goreng, karena disajikan mentah, aroma terasinya juga sangat terasa.
Ada Dimana?
Nah ini pertanyaan yang agak sulit dijawab. Tidak seperti sambal matah yang disajikan hampir di semua restoran dan warung yang menyajikan kuliner khas Bali, sambal mbe dan sambal bongkot jarang disajikan. Biasanya adanya di meja makan rumah-rumah penduduk asli Bali.
Kalau mau mencicipi, mau membeli sambal mbe atau sambal bongkot, kotak aja admin Trava.ID lewat Facebook, nanti bisa dibantu. Hehehe.