Ayam betutu Gilimanuk merupakan pilihan kuliner Bali yang tidak membuat wisatawan domestik beragama Islam menjadi ragu-ragu. Ayam Betutu Ibu Lina hadir sebagai alternatif, bahkan sudah menjadi referensi baru, di samping Ayam Betutu Men Tempeh yang sudah lebih dahulu populer. Seperti banyak wilayah lainnya di tanah air, Bali juga memiliki kekayaan tradisi kuliner yang luar biasa. Sayangnya karena mayoritas penduduk Bali menganut agama Hindu yang mengijinkan umatnya untuk mengkonsumsi babi, banyak wisatawan yang datang dari wilayah lain di Indonesia yang mayoritas beragama Islam menjadi ragu-ragu. Banyak wisatawan domestik pemeluk agama Islam mengkhawatirkan kehalalan sajian khas Bali.
Ayam betutu Gilimanuk merupakan pilihan “aman” untuk menikmati dahsyatnya kekayaan kuliner tradisional Bali terutama bagi mereka yang menghindari kandungan Babi.
Sayangnya kalau kita bicara ayam betutu, sepertinya memang harus datang langsung ke tempatnya. Di Denpasar dan kawasan-kawasan wisata populer seperti Kuta misalnya, ada banyak warung dan restoran yang menawarkan menu ayam betutu Gilimanuk. Sejumlah restoran papan atas termasuk yang berada di hotel-hotel berbintang juga banyak yang memiliki sajian yang satu ini di dalam menunya. Bahkan di kota besar lain di luar Bali, seperti Jakarta, meskipun tidak semudah mencari rumah makan Padang, ayam betutu Gilimanuk bisa didapatkan. Tapi soal rasa itu soal lain. Orang bisa saja berargumen, bisa saja menganggap kalau itu hanya sugesti semata. Tapi mereka yang sudah membuktikannya, datang langsung ke Gilimanuk untuk menikmati sajian ayam betutu Gilimanuk di tempat asalnya, biasanya tidak lagi bisa membantah dan berargumen. Ayam betutu Gilimanuk di Gilimanuk memang lebih enak.
Ayam Betutu Men Tempeh
Apakah ayam betutu Gilimanuk ini merupakan sajian tradisional yang benar-benar berasal dari kekayaan tradisi kuliner setempat? Bisa jadi tidak. Konon kuliner Bali yang kemudian lengket dengan nama pelabuhan penyeberangan di ujung barat Pulau Bali ini dibuat oleh Ni Wayan Tempeh asal Gianyar yang bersuamikan seorang pria asal Bangli. Baik Gianyar maupun Bangli relatif jauh dari Gilimanuk, dalam kondisi normal perlu waktu setidaknya 4 jam. Mungkin karena keduanya sejak tahun 1976 sudah menjajakan masakannya ini di warungnya yang berada di kawasan Gilimanuk, kemudian ayam betutu buatan Men Tempeh ini kemudian populer dengan sebutan ayam betutu Gilimanuk.
Ayam Betutu Men Tempeh hanya ada satu-satunya. Itulah yang membuatnya menjadi referensi. Jangankan wisatawan, masyarakat Bali yang tinggal di kawasan lain, kalau kebetulan melakukan perjalanan ke arah barat, entah ke Gilimanuk atau seputaran Kabupaten Jembrana, biasanya menjadikan Ayam Betutu Men Tempeh sebagai buah tangan untuk dibawa pulang. Ada pula warung dan restoran penjual ayam betutu khas Gilimanuk ini yang konon digawangi oleh bekas pegawai Men Tempeh, bahkan ada yang menggunakan nama yang sama. Tapi tetap saja, bagi mereka yang tahu, kelezatan ayam betutu Men Tempeh yang asli tetap juara.
Tetapi sekarang ada sajian betutu yang menurut banyak orang lebih enak dari Ayam Betutu Men Tempeh, namanya Ayam Betutu Ibu Lina, sama-sama di Gilimanuk.
Ayam Betutu Ibu Lina
Banyak yang mengatakan bahwa Ayam Betutu Ibu Lina ini juga digawangi oleh mantan pegawai Men Tempeh, bahkan ada yang menyebut masih memiliki ikatan kekerabatan. Entah benar entah tidak, tetapi secara logis setidaknya mereka yang membuka warung atau restoran ayam betutu Gilimanuk pastinya menggunakan Ayam Betutu Men Tempeh sebagai acuan. Tapi terlepas dari persoalan tersebut, memang sepertinya Ibu Lina yang pastinya tidak ada hubungannya dengan Pak Mario ini bukan menjiplak tetapi berhasil memodifikasi sajian ayam betutu Gilimanuk menjadi lebih kaya rasa. Soal ini “kata orang” hanya kami jadikan sebagai referensi karena untuk membuktikannya kami sengaja mencicipinya sendiri. Sudah demikian lama berdiri sehingga sudah sering kali kami cicipi, rasa Ayam Betutu Men Tempeh rasanya bukan hanya sudah nempel di lidah tetapi sudah tersimpan di dalam kepala. Semua kru Trava.ID sepakat bahwa Ayam Betutu Ibu Lina lebih dahsyat dari pendahulunya.
Untuk wisatawan pemeluk Agama Islam, Ayam Betutu Ibu Lina kehalalannya dijamin melalui sertifikat resmi yang diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sesuai dengan namanya, rumah makan Ayam Betutu Ibu Lina tidak menawarkan sajian lain selain ayam betutu. Bisa dibeli per ekor atau per potong. Ayamnya sendiri tidak nampak banyak bumbunya. Berwarna kuning agak pucat dengan sedikit kuah bening berwarna kekuningan, selintas nampak seperti “ayam pop” yang bisa kita temukan di beberapa restoran Padang. Tapi seperti ayam pop, ayam betutu ini sangat kaya rasa. Sepertinya bumbu memang tidak menempel di luar tapi meresap ke dalam daging. Tentunya kelezatannya berlipat saat menyantapnya bersama sambal yang ternyata merupakan bumbu yang dimasak bersama ayamnya tetapi memang sengaja dibiarkan terpisah. Untuk menemaninya, ada sajian sayur yang juga sangat sederkana tapi luar biasa mengundang selera. Sayurnya cenderung tawar dan sedikit pahit, sepertinya hanya direbus saja. Tapi sambal yang dituangkan di atasnya membuat sayur ini tidak kalah gurih dan lezat dibanding sajian ayamnya itu sendiri. Makan sayurnya ini saja mungkin bisa membuat kita menghabiskan berpiring-piring nasi. Pastinya apalagi kalau dengan ayamnya.
Ayam Betutu Goreng
Tidak semua menyukai sajian ayam yang berkuah. Mungkin hal ini sangat disadari oleh Bu Lina. Bagi mereka yang lebih menyukai sajian ayam yang tidak lembab apalagi berkuah, ada ayam betutu goreng. Bukan modifikasi luar biasa. Hanya menggoreng sebentar ayam betutu original sehingga membuatnya lebih kering. Tidak lagi berkuah, bagian luarnya sedikit kering tergoreng, tapi di dalamnya tetap lembut dan lembab. Tapi bukan hanya soal hilangnya kuah, sepertinya menggoreng membuat rasa juga sedikit berubah, agak berbeda dari yang original. Lebih enak atau sebaliknya, tentu soal selera. Mereka yang lebih menyukai ayam betutu Goreng mengatakan selain lebih sesuai dengan seleranya yang tidak menyukai sajian ayam berkuah, rasanya lebih tajam.
Lalu bagaimana dengan anda? Lebih suka ayam betutu original atau ayam betutu goreng? Kalau anda tidak suka sajian ayam yang berkuah, tentu pilihan ayam betutu goreng akan memanjakan anda. Tapi kalau sajian ayam yang sedikit berkuah tidak merupakan masalah bagi anda, sebaiknya coba dua-duanya sebelum memutuskan.
Sebagai bandingan saja, saya baru bisa menerima sajian ayam yang sedikit berkuah setelah mencicipi ayam betutu Gilimanuk.
Lokasi Ayam Betutu Ibu Lina
Lokasi rumah makan Ayam Betutu Ibu Lina berada di pintu keluar terminal angkutan penumpang Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Terminal angkutan penumpang maksudnya terminal mobil dan bis, bukan terminal kapal ferry. Terminal ini lokasinya berada di luar kawasan pelabuhan. Kalau dari arah Denpasar, sesaat sebelum memasuki gerbang pelabuhan ada jalan kecil ke kanan. Ada plang yang menunjukkan bahwa jalan itu menuju ke terminal. Ketika memasuki terminal, ada dua rumah makan ayam betutu. Di sisi kiri Ayam Betutu Men Tempeh yang konon palsu. Di sisi depan, di depan kita saat memasuki kawasan terminal, ada Ayam Betutu Men Tempeh yang asli. Untuk menemukan rumah makan Ayam Betutu Ibu Lina, keluarlah dari kawasan terminal melalui gerbang di sisi kanan. Begitu keluar gerbang, belok kiri. Hanya beberapa puluh meter saja dari gerbang itu, anda akan menemukan Ayam Betutu Ibu Lina di sisi kanan jalan.