Sejumlah merk Kopi khas Bandung yang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda tetap berjaya sampai saat ini. Cita rasa klasik yang khas rupanya tetap bisa menjaga para penggemarnya untuk tidak berpindah ke lain hati. Bahkan semakin populernya Bandung sebagai destinasi wisata membuat popularitas kopi klasik khas Bandung turut terangkat lagi.

Kopi bukan lagi minuman para pekerja kasar yang membutuhkan kekuatan fisik prima dimana kopi yang mengandung kafein seolah menjadi obat kuat. Bermunculannya coffee shop yang menawarkan sajian elegan di tempat yang nyaman membuat minuman bercita rasa pahit ini menjadi bagian gaya hidup sampai kalangan papan atas.

Bukankah pengacara flamboyan yang tajir melintir, Hotman Paris Hutapea saja biasa nongkrong di Kopi Johny untuk bertemu dengan banyak orang, dari rakyat jelata sampai artis terkenal, pengusaha kelas kakap, sampai pejabat tinggi negara?

Kalau sudah begini kopi tidak hanya harus “seterooong” saja. Rasa menjadi salah satu parameter dominan dalam menentukan kualitas kopi.

Saat banyak yang tertarik dengan rasa kopi yang diimpor dari berbagai belahan dunia yang diracik dengan cara yang juga diimpor dari belahan dunia lain, banyak orang yang tetap mencintai rasa kopi tempo doeloe yang diracik dengan cara yang tidak kalah jadul.

Alih-alih biji-biji kopi dari negara-negara tropis di kawasan Amerika Selatan dan Afrika seperti Colombia, Brazil, Equador, dll. yang diracik ala Italia dengan nama-nama mentereng, cappucinno, espresso, macchiato, dll. mereka lebih memilih biji kopi asal kawasan-kawasan pegunungan tanah air yang diseduh dengan cara “ditubruk”.

Bandung merupakan surga bagi para penggemar kopi klasik. Tidak heran kalau sederet merk kopi khas Bandung yang legendaris menjadi pilihan banyak pencinta kopi klasik baik mereka yang bermukim di kota berjulukan Parijs van Java karena kecantikannya ini maupun mereka yang datang berkunjung untuk berbagai tujuan, bisnis ataupun wisata.

Kopi Khas Bandung Racikan Tempo Doeloe

Indonesia memang punya banyak dataran tinggi yang dikenal sebagai kawasan penghasil kopi berkualitas dengan cita rasa yang khas. Salah satu kawasan yang merupakan pegunungan berhawa sejuk dan merupakan penghasil kopi tersohor sejak jaman kolonial adalah Bandung. Tidak heran kalau Bandung punya banyak merk kopi legendaris yang keotentikan cita rasanya masih tetap dijaga sampai sekarang.

Koffie Javaco

Merk kopi yang didirikan oleh seorang perantau asal Malang ini merupakan yang tertua dibandingkan keempat kopi klasik khas Bandung yang kita pantau kali ini. Berdiri pada tahun 1928, tempat produksi Koffie Javaco masih menggunakan bangunan yang sama. Sebuah gedung berlantai dua di Jl. Kebon Jati No. 69 yang meskipun sudah sangat tua tapi tetap nampak terpelihara, seperti banyak gedung-gedung lain tua di Bandung.

Gedung yang berada di salah satu kawasan kota tua yang dikenal sebagai kawasan Andir ini sepertinya sengaja ditata untuk menguatkan kesan tempo dulu, lengkap dengan ornamen dekorasi antik, lukisan tua, dan vespa jadul berwarna biru langit.

Meskipun dikenal sebagai salah satu icon kopi khas Bandung, biji kopi yang diolah Koffie Javaco ini bukan berasal dari perkebunan kopi yang banyak terdapat di kawasan pegunungan yang mengelilingi kota berhawa sejuk ini tapi didatangkan dari Jawa Timur.

Diolah dengan teknik pengolahan yang sama selama puluhan tahun, cita rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Ada kopi arabika, robusta, dan tiptop yang dalam istilah sekarang dikenal sebagai house blend.

Kemasannya mencerminkan identitasnya, kertas berwarna coklat yang diyakini dapat membantu menjaga kualitasnya.

Kopi Aroma

Hanya sepelemparan batu dari pusat kota alias Alun-Alun Bandung, pada.tahun 1930 Tan Houw Sian mendirikan Kopi Aroma. Sampai saat ini di lokasi yang sama generasi penerus sang pendiri masih tetap mempertahankan produksi kopi dengan proses yang sama persis.

Proses yang memakan waktu yang sangat panjang ini diawali dari pemilihan biji kopi berkualitas yang selanjutnya dijemur dan disimpan dalam.waktu yang sangat lama, 5 dan 8 tahun tergantung jenis biji kopinya, arabika atau robusta. Diyakini penyimpanan yang begitu lama ini menurunkan tingkat keasaman kopi sehingga para penikmatnya tidak lagi harus mengkhawatirkan efek tidak nyaman pada lambung seperti kembung dan mual.

Berbeda dengan produsen kopi klasik lain yang menggunakan kantong kertas berwarna coklat, Kopi Aroma memilih kantong kertas berwarna putih yang dilapisi kantong plastik.

Dengan proses yang emmakan waktu begitu lama, jangan harap harganya murah lho ya.  Tapi penggemarnya rela antri panjang di depan gerainya sekedar untuk mendapatkan beberapa kantong kopi entah untuk dinikmati sendiri atau sebagai oleh-oleh. Antrian mengular memang sudah menjadi pemandangan lumrah sehari-hari di depan Kopi Aroma. “Tiap hari juga begini, kalo bos-bos biasanya sih nggak beli sendiri paling nyuruh orang”, kata tukang parkir yang sehari-hari bekerja di seputaran Jalan Banceuy.

Kopi Tjia Lie Hong

Juga tidak jauh dari Alun-Alun Bandung, tepatnya menyisip di kawasan bisnis dan hiburan tempo dulu Jl. Jendral Sudirman 165, ada Kopi Tjia Lie Hong yang seperti produsen kopi lainnya menawarkan kopi arabika, robusta, dan càmpuran antara keduanya.

Kita bisa membeli kopi dalam bentuk biji untuk digiling sendiri maupun dalam bentuk bubuk.

Selain soal cita rasa, yang membuat Kopi Tjia Lie Hong banyak dipilih wisatawan yang ingin membawa pulang kopi khas Bandung adalah lokasinya yang sangat mudah dicapai. Setelah mampir membeli kopi, tinggal lurus saja untuk mencapai gerbang tol.

Kopi Kapal Selam

Nuansa tempo doeloe sangat kental terasa saat masuk ke Toko Kopi Kapal Selam yang berada di Jl. Pasar Barat No. 42 ini.

Tempatnya agak tersembunyi di belakang Pasar Baru. Bagi sebagian orang mungkin menjadi tantangan tersendiri karena agak sulit dicapai. Tapi bisa juga dilihat sebagai kemudahan karena Pasar Baru merupakan sentra belanja produk tekstil dan konvensi terbesar di Kota Bandung. Pembeli yang memadati pasar ini bukan hanya penduduk lokal tapi juga wisatawan dan pedagang dari banyak daerah lain bahkan dari manca negara.

Didirikan pada tahun 1930 oleh seorang imigran asal Tiongkok, Kopi kapal selam mendatangkan biji kopi robusta dari Lampung sementara kopi arabika didatangkan dari Gayo dan Toraja.

Yang membedakan Kopi Kapal Selam dari kopi khas Bandung lainnya adalah gilingan kasar yang dihasilkan mesin giling alias grinder jadul yang sampai sekarang masih digunakan. Cita rasa kopinya cenderung lebih asam. Tapi bagi penggemarnya justru itulah yang dicari.

Kopi Malabar

Kalau kopi klasik khas Bandung lain mencantumkan merk pada kemasannya, Kopi Malabar menerapkan kebijakan yang berbeda. Kantong kertas berwarna coklat yang digunakan sebagai kemasan Kopi Malabar dibiarkan polos.

Gerainya sepolos kantong kemasannya, sebuah bangunan tua yang terkesan sepi dan tampak tidak terawat. Tapi seperti pepatah yang mengatakan “jangan menilai buku dari sampulnya”, dari bangunan yang nampak sepi dan kurang terawat ini kita bisa mendapatkan kopi berkualitas tinggi dengan cita rasa khas yang membuat psra penggemarnya selalu kembali.

Di toko Kopi Malabar kita tidak akan mendapati kopi bubuk. Semua kopi yang ada di toko ini masih dalam bentuk biji yang baru ditimbang dan digiling saat dibeli. Kita bisa memilih tingkat kehalusan gilingan sesuai selera.

Tertarik untuk Membeli Kopi Khas Bandung?

Tentu yang paling berkesan adalah dengan datang sendiri. Berwisata ke Bandung, menikmati keindahan kotanya yang dipenuhi dengan bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda yang sebagian besar masih terawat dengan baik, menikmati keindahan alamnya yang dikelilingi pegunungan di hampir semua sisi, menikmati ragam kulinernya yang memanjakan lidah, dan tentunya berbelanja baju dan produk-produk fashion lain yang memang merupakan produk andalan kota ini, membuat cita rasa kopi khas Bandung jadi jauh lebih berkesan.

Pesan Kopi Khas Bandung Lewat Marketplace

Tapi kalau memang belum ada kesempatan berlibur di Bandung, sekarang ada cara yang sangat sederhana untuk mendapatkan produk-produk khas berbagai daerah di tanah air tanpa harus pergi kemana-mana. Buka saja salah satu marketplace dan kita bisa dengan mudah memesannya di situ.