Kecantikan Gunung Agung membuatnya menjadi magnet menarik bagi para pendaki. Meskipun demikian para pendaki dihimbau untuk tidak mendirikan tenda, berkemah, dan bermalam di puncak.

Himbauan untuk tidak bermalam di Puncak Gunung Agung ini dilatarbelakangi soal keamanan bagi para pendaki itu sendiri. Pengelola mengkhawatirkan terjadinya hembusan asap yang mungkin keluar secara mendadak dan membahayakan para pendaki jika mereka menginap di puncak gunung yang terletak di wilayah Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini.

Dewa Made Mertayasa yang merupakan Kepala Pos Observasi Gunung Agung bahwa resiko itu tetap ada meskipun saati ini status gunung tertinggi di Bali itu berada dalam kondisi normal, sehingga demi keselamatan mereka sendiri pihaknya menghimbau agar pendaki tidak melakukan aktivitas yang terlalu dekat dengan kawah. “Menginap tetap diperbolehkan, hanya saja jangan terlalu dekat dengan kawah untuk menghindari bahaya yang bisa saja timbul sewaktu-waktu, terutama mengingat cuaca akhir-akhir ini cenderung ekstrim”, terangnya seperti dilansir media Detik Bali.

Mertayasa lebih lanjut menjelaskan bahwa jarak aman bagi pendaki untuk berkemah adalah pada radius lebih dari satu kilometer dari kawah. “Yang penting adalah kita semua harus menjaga kewaspadaan, jika dinilai terlalu berbahaya untuk mengina, maka sebaiknya janganlah menginap”, imbuhnya.

Sementara itu I Wayan Widi Yasa yang merupakan koordinator pendakian Gunung Agung dari jalur Pasar Agung menyebutkan bahwa memang kebanyakan wisatawan yang mendaki untuk menikmati keindahan panorama dari puncak gunung tidak menginap. Mereka biasanya naik pada malam hari untuk menikmati keindahan matahari terbit di puncak dan langsung turun lagi. Sementara itu wisatawan domestik memang banyak yang memilih untuk menginap, terutama pada akhir pekan.

Lebih lanjut Widi Yasa menjelaskan bahwa wisatawan domestik yang menginap di Gunung Agung pada akhir pekan rata-rata mencapai 50 orang. Dia meyakini bahwa himbauan untuk mendirikan tenda dan bermalam di sekitar puncak tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap minat wisatawan untuk mendaki.

Untuk anda yang tertarik untuk menikmati keindahan alam dari puncak gunung yang masih aktif bahkan baru saja meletus ini, pastinya harus mengikuti arahan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.