Pura Besakih, yang dikenal sebagai “Mother Temple” atau Pura Ibu dari Bali, adalah kompleks pura terbesar dan paling suci di Pulau Dewata. Terletak di lereng Gunung Agung, gunung tertinggi dan paling sakral di Bali, Pura Besakih menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam serta pemandangan yang spektakuler. Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi wisata Pura Besakih yang lengkap untuk membantu Anda merencanakan kunjungan yang tak terlupakan.
Sejarah dan Makna Pura Besakih
Pura Besakih memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Menurut legenda, pura ini dibangun pada abad ke-8 oleh seorang pertapa bernama Rsi Markandeya. Ia memulai pembangunan dengan menanam sebuah kendi yang berisi logam mulia dan permata sebagai tanda awal dari pembangunan tempat suci ini. Sejak itu, Pura Besakih berkembang menjadi pusat spiritual dan keagamaan terpenting di Bali.
Kompleks Pura Besakih terdiri dari 23 pura yang tersebar di area seluas sekitar 3 kilometer persegi. Pura Penataran Agung adalah pura utama di kompleks ini, yang menjadi pusat dari semua aktivitas keagamaan. Setiap pura di Besakih memiliki fungsi dan makna tersendiri, menjadikannya tempat yang sangat kompleks dan kaya akan simbolisme.
Cara Menuju Pura Besakih
Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Jaraknya sekitar 60 kilometer dari Denpasar dan dapat dicapai dengan berkendara selama sekitar 2 jam. Jika Anda berangkat dari Kuta atau Seminyak, perjalanan akan memakan waktu sekitar 2,5 jam tergantung lalu lintas.
Untuk menuju Pura Besakih, Anda bisa menyewa mobil atau sepeda motor, atau menggunakan jasa tur yang banyak tersedia di Bali. Mengingat lokasi yang cukup jauh, menyewa kendaraan atau mengikuti tur mungkin menjadi pilihan yang lebih nyaman.
Jam Operasional dan Tiket Masuk
Pura Besakih dibuka untuk pengunjung setiap hari dari pukul 8 pagi hingga 5 sore. Namun, upacara keagamaan seringkali berlangsung hingga malam hari. Saat mengunjungi Pura Besakih, sangat penting untuk menghormati peraturan dan norma yang berlaku, seperti berpakaian sopan dan mengenakan sarung yang bisa dipinjam atau disewa di pintu masuk.
Biaya masuk ke Pura Besakih adalah sekitar Rp 60.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 100.000 untuk wisatawan asing. Tiket masuk ini sudah termasuk pemandu lokal yang akan menemani Anda berkeliling kompleks pura dan memberikan penjelasan mengenai sejarah dan makna dari setiap pura yang ada.
Pura-Pura Utama di Kompleks Besakih
1. Pura Penataran Agung
Pura Penataran Agung adalah pura terbesar dan paling penting di Pura Besakih. Pura ini terletak di bagian tertinggi dari kompleks dan terdiri dari tujuh tingkatan yang melambangkan tujuh lapisan alam semesta menurut kepercayaan Hindu Bali. Di sini, Anda akan menemukan pelinggih utama yang disebut Meru, yang memiliki sebelas atap dan dianggap sebagai tempat tinggal dewa tertinggi.
2. Pura Batu Madeg
Pura Batu Madeg adalah salah satu pura tertua di kompleks Besakih. Pura ini didedikasikan untuk Dewa Wisnu, dewa pemelihara dalam agama Hindu. Pura Batu Madeg memiliki beberapa pelinggih yang dihiasi dengan ukiran tradisional Bali yang indah.
3. Pura Kiduling Kreteg
Pura Kiduling Kreteg adalah pura yang didedikasikan untuk Dewa Brahma, dewa pencipta dalam agama Hindu. Pura ini terletak di sebelah selatan jembatan yang menghubungkan bagian utara dan selatan kompleks Besakih. Pura ini sering digunakan untuk upacara keagamaan yang berkaitan dengan penciptaan dan awal mula kehidupan.
4. Pura Ulun Kulkul
Pura Ulun Kulkul terkenal dengan kulkul atau kentongan besar yang digunakan untuk mengumpulkan umat saat upacara berlangsung. Pura ini terletak di bagian barat daya kompleks dan menawarkan pemandangan yang indah ke arah Gunung Agung.
5. Pura Basukian
Pura Basukian dianggap sebagai tempat di mana Rsi Markandeya menanam kendi pertamanya. Pura ini memiliki nilai historis yang sangat tinggi dan sering dikunjungi oleh umat Hindu yang ingin melakukan meditasi dan mencari ketenangan.
Upacara Keagamaan di Pura Besakih
Pura Besakih adalah pusat dari banyak upacara keagamaan besar di Bali. Salah satu yang paling penting adalah Upacara Eka Dasa Rudra, yang diadakan setiap 100 tahun sekali untuk menyucikan dunia dan memulihkan keseimbangan alam semesta. Selain itu, ada juga upacara Bhatara Turun Kabeh yang diadakan setiap tahun, di mana semua dewa-dewi dari seluruh Bali diundang untuk hadir di Pura Besakih.
Mengunjungi Pura Besakih selama upacara keagamaan memberikan Anda kesempatan untuk menyaksikan tradisi dan budaya Bali yang hidup. Umat Hindu berpakaian dalam pakaian adat, membawa persembahan, dan berdoa dengan khidmat. Suasana selama upacara sangat sakral dan penuh dengan energi spiritual.
Panduan Berkunjung Pura Besakih
Pakaian dan Etika
Saat mengunjungi Pura Besakih, penting untuk mengenakan pakaian yang sopan. Sarung dan selendang adalah keharusan, dan ini bisa dipinjam atau disewa di pintu masuk. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu terbuka atau pendek. Selain itu, selalu ikuti arahan dari pemandu atau penjaga pura dan hormati aturan yang ada, seperti tidak menyentuh atau mengganggu pelinggih.
Fotografi
Fotografi diperbolehkan di sebagian besar area Pura Besakih, namun sangat penting untuk tetap menghormati tempat suci ini. Jangan mengambil foto selama upacara berlangsung atau tanpa izin dari penjaga pura. Beberapa area mungkin dibatasi untuk fotografi, jadi pastikan untuk bertanya terlebih dahulu.
Pakaian dan Etika
Saat mengunjungi Pura Besakih, penting untuk mengenakan pakaian yang sopan. Sarung dan selendang adalah keharusan, dan ini bisa dipinjam atau disewa di pintu masuk. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu terbuka atau pendek. Selain itu, selalu ikuti arahan dari pemandu atau penjaga pura dan hormati aturan yang ada, seperti tidak menyentuh atau mengganggu pelinggih.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Waktu terbaik untuk mengunjungi Pura Besakih adalah pada pagi hari atau sore hari ketika cuaca lebih sejuk. Menghindari siang hari dapat membantu Anda menghindari keramaian dan panas yang terik. Selain itu, jika memungkinkan, kunjungan selama upacara keagamaan akan memberikan pengalaman yang lebih kaya.
Keamanan dan Kenyamanan
Meskipun kompleks Pura Besakih relatif aman, tetaplah waspada terhadap barang bawaan Anda. Hindari membawa terlalu banyak barang berharga dan simpan barang penting di tempat yang aman. Selain itu, selalu pastikan untuk tetap bersama rombongan atau pemandu Anda untuk menghindari tersesat di area yang luas ini.
Fasilitas di Pura Besakih
Pura Besakih dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Di sekitar kompleks, terdapat banyak warung dan kios yang menjual makanan dan minuman ringan. Anda juga dapat menemukan toko suvenir yang menjual kerajinan tangan lokal, pakaian tradisional, dan berbagai cinderamata lainnya.
Toilet umum juga tersedia di beberapa lokasi dalam kompleks pura. Pastikan untuk membawa air minum sendiri, terutama jika Anda berencana untuk berjalan-jalan di seluruh area kompleks yang cukup luas.
Kesimpulan
Mengunjungi Pura Besakih adalah pengalaman yang wajib dilakukan saat berada di Bali. Kompleks pura ini menawarkan wawasan mendalam tentang budaya dan spiritualitas Bali, serta pemandangan alam yang menakjubkan. Dengan informasi yang kami berikan dalam artikel ini, diharapkan Anda mendapatkan gambaran lengkap tentang apa yang dapat diharapkan saat mengunjungi Pura Besakih.
Baik Anda seorang pencinta sejarah, penggemar arsitektur, atau hanya ingin merasakan kedamaian spiritual, Pura Besakih memiliki sesuatu untuk semua orang. Dengan informasi wisata Pura Besakih yang kami sajikan, Anda sekarang siap untuk merencanakan kunjungan Anda ke salah satu situs paling sakral di Bali. Jangan lupa untuk menghormati norma dan tradisi setempat selama kunjungan Anda, dan nikmati setiap momen di tempat yang penuh magis ini.
Paket Tour ke Pura Besakih
Full-Day Tour – Pura Besakih
Ikuti kunjungan ke pura yang paling disucikan oleh Umat Hindu di Bali sehingga mendapat julukan sebagai “the mother temple” alias “pura Ibu” yang berarti ibu dari ribuan pura lain yang tersebar di seluruh Bali. Karena kompleksnya yang cukup luas mencakup sedikitnya 23 pura, waktu yang diperlukan untuk menjelajahi seluruh Kompleks Pura Besakih pastinya lumayan menguras tenaga dan memakan waktu yang tidak sedikit. Sementara jarak dari pusat-pusat konsentrasi wisatawan seperti Kuta ke Pura Besakih relatif jauh sehingga Anda akan dijemput di awal hari, pagi-pagi sekali untuk menempuh perjalanan sekitar 2 sampai 4 jam. Begitu tiba anda akan diajak menyelami keagungan Pura Besakih dengan melihat keunikan masing-masing pura. Menjelang senja, Anda akan kembali menempuh perjalanan panjang kembali ke hotel. Untuk menawarkan kebosanan, saat pulang Anda akan diajak mampir sejenak untuk rehat dan menikmati Kopi Luwak.
Tempat Wisata Lain Dekat Pura Besakih Bali
Selain mengunjungi Pura Besakih, Anda juga bisa mampir di beberapa tempat wisata menarik di sekitarnya. Berikut adalah empat tempat wisata yang dapat Anda kunjungi dalam satu perjalanan, sehingga Anda dapat menikmati pengalaman yang lebih lengkap dan beragam di Bali:
Gunung Agung
Gunung Agung adalah gunung tertinggi dan paling sakral di Bali, yang juga menjadi latar belakang megah bagi Pura Besakih. Dengan ketinggian mencapai 3.031 meter, Gunung Agung adalah tempat yang sempurna bagi para pecinta alam dan petualangan. Anda dapat mendaki gunung ini untuk mendapatkan pemandangan yang menakjubkan dari puncaknya. Pendakian Gunung Agung biasanya memakan waktu sekitar 6-8 jam dan membutuhkan pemandu yang berpengalaman.
Aktivitas yang bisa dilakukan:
- Mendaki dan menikmati pemandangan matahari terbit.
- Mengambil foto dengan latar belakang Gunung Agung.
- Menjelajahi flora dan fauna yang unik di sekitar gunung.
Tirta Gangga
Tirta Gangga adalah taman air kerajaan yang terletak sekitar 30 kilometer dari Pura Besakih. Taman ini terkenal dengan kolam renang yang jernih dan patung-patung cantik yang menghiasi area taman. Anda bisa berjalan-jalan di sekitar taman, menikmati keindahan arsitektur dan alam, serta mengambil foto di lokasi yang sangat instagrammable. Tirta Gangga juga menawarkan kolam renang alami yang menyegarkan, di mana Anda bisa berenang atau sekadar berendam.
Aktivitas yang bisa dilakukan:
- Berjalan-jalan dan menikmati keindahan taman.
- Berenang di kolam renang alami.
- Mengambil foto di berbagai spot menarik.
- Makan siang di Restoran Tirta Ayu yang menawarkan pemandangan indah.
Desa Adat Penglipuran
Tirta Gangga adalah taman air kerajaan yang terletak sekitar 30 kilometer dari Pura Besakih. Taman ini terkenal dengan kolam renang yang jernih dan patung-patung cantik yang menghiasi area taman. Anda bisa berjalan-jalan di sekitar taman, menikmati keindahan arsitektur dan alam, serta mengambil foto di lokasi yang sangat instagrammable. Tirta Gangga juga menawarkan kolam renang alami yang menyegarkan, di mana Anda bisa berenang atau sekadar berendam.
Aktivitas yang bisa dilakukan:
- Berjalan-jalan dan menikmati keindahan taman.
- Berenang di kolam renang alami.
- Mengambil foto di berbagai spot menarik.
- Makan siang di Restoran Tirta Ayu yang menawarkan pemandangan indah.
Pura Goa Lawah
Pura Goa Lawah adalah pura suci yang terletak di dekat pantai, sekitar 40 kilometer dari Pura Besakih. Pura ini terkenal dengan goa yang dihuni oleh ribuan kelelawar. Goa ini dianggap suci oleh masyarakat Bali dan sering digunakan untuk berbagai upacara keagamaan. Mengunjungi Pura Goa Lawah akan memberikan Anda wawasan tentang kekayaan spiritual dan tradisi Bali. Anda juga bisa menikmati pemandangan pantai yang indah di dekat pura ini.
Aktivitas yang bisa dilakukan:
- Mengunjungi goa kelelawar yang unik.
- Menyaksikan upacara keagamaan yang berlangsung.
- Mengambil foto di berbagai spot menarik.
- Makan siang di Restoran Tirta Ayu yang menawarkan pemandangan indah.